Sabtu, 15 November 2014

Aku dan Lingk. St. Sesilia di Paroki Cilangkap

“Satu Tahun ...........................”


Satu tahun saya telah mengemban tugas sebagai seorang Ketua Lingkungan. Diawal penugasan, saya sering merasa khawatir apabila  tidak bisa menjalankan tugas dengan baik karena berbagai keterbatasan yang dimiliki baik dalam kemampuan, waktu, tenaga dan pengalaman. Tetapi kekhawatiran itu mulai sirna karena memiliki teman-teman yang selalu membantu dan mendukung saya. Puji Tuhan ......




Satu tahun berlalu, banyak kejadian lucu yang membuat saya  tersenyum ketika mengingatnya, kejadian sedih yang membuat saya menangis, kejadian yang tidak menyenangkan  yang membuat  kesal dan  marah. Tetapi janji di depan altar membuat saya bertahan untuk setia. Semoga.....



Satu tahun bersama teman-teman pengurus menyelenggarakan berbagai macam kegiatan untuk lingkungan yang saya cintai. Hasilnya belum jelas terlihat tetapi yang membahagiakan , sudah mulai terlihat wajah-wajah baru mulai bermunculan. Dan itu menguatkan saya dan teman-teman pengurus untuk tetap melayani .Saya selalu ingat pesan Romo Hadi bahwa apapun yang terjadi di lingkungan harus selalu disyukuri.......



Satu tahun saya belajar dari berbagai keluarga-keluarga yang ada di lingkungan Sesilia. Keluarga –keluarga dari berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Saya belajar banyak hal dalam hal berkeluarga, iman, kesetiaan dan kesabaran dll. Terima kasih untuk selalu menjadi guru untuk saya.....



Satu tahun yang akan datang saya tidak tahu apa yang akan terjadi.....tetapi saya yakin jika kita melangkah bersama, bergandengan tangan, melayani dengan tulus dan gembira dapat terwujud  Lingkungan Sesilia yang lebih baik. Semoga Tuhan selalu memberkati setiap usaha kita demi memuliakan namaNya. Amin.....




Sinta , Sang Ketua Kelompok .......


Sebenarnya jika kita lebih cermat memandang tugas Ketua Kelompok, Ketua Kelompok adalah ujung tombak dari aktifitas sebuah lingkungan..... betapa tidak jika undangan gak disebar...... tak bakalan ada kegiatan.... atau proposal gak nyampek pada umat...gak ada dana terkumpul.

Oleh karena itu hendaknyalah para Ketua kelompok.....Semangat....jangan semangit...yoooo !!!!!

Harapan untuk Lingkungan Sesilia......ojo dipecah please......make a wish lupyu ollll.







Indun , Sang Sekretaris ..................



Menjadi sekretaris di lingkungan rupanya merupakan salah satu cara Tuhan membentuk saya menjadi pelayan-Nya.  Saya bersyukur atas kepercayaan yang Tuhan dan warga lingkungan berikan.



Banyak pelajaran berharga yang saya timba sebagai sekretaris lingkungan.  Belajar untuk mendengarkan, belajar berkomunikasi, bekerjasama dengan warga dan pengurus lingkungan dan yang terpenting adalah belajar untuk selalu sabar dan melayani dengan tulus.



Saat menulis nama-nama warga pada kertas undangan seringkali terselip suatu harapan agar warga-warga lingkungan yang selama ini belum turut berkegiatan dapat meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan lingkungan…



Akhir kata, … Selamat Pesta Nama Lingkungan Sesilia, semoga semangat pelayanan semakin tumbuh dan berkembang.  Semoga warga lingkungan dapat lebih bersemangat, berperan aktif dalam kegiatan lingkungan, dan bekerjasama untuk saling menguatkan dalam iman, harapan dan kasih kepada Tuhan dan sesama… J



Adi & Riri, Sang Warga Baru....



Stasiun Kereta Api Pondok Cina, Depok

Jumat,7 November 2014



14.31- 15.14 WIB

Waktu itu Adi sedang menunggu Riri, karena janjian akan bertemu di Stasiun Pondok Cina. Sambil memandangi commuter line wira-wiri, tiba-tiba Hape tercinta bergetar hebat…!!! Ada apakah gerangan…??? Oh…rupanya ada BBM dari ketua lingkungan Sesilia. Segera Adi membaca pesan beliau, dan sungguh mengagetkan…!!! Hati ini tersentak keras. Ada rasa bangga menyeruak mengembang di dalam dada. Di tengah panas dan berdebunya Pondok Cina, beliau meminta Adi untuk menuliskan kisah perkenalannya sebagai warga baru lingkungan Sesilia. Wow………..cetar membahana di jagat khatulistiwa!!! 



15.29-15.35 WIB

Hape kembali bergetar. Dan kali ini lebih hebat lagi. Tanpa pikir panjang, Adi segera mengambil hape tercinta dan membaca pesan BBM. Ternyata dari Riri yang mengabari kalau baru saja sampai di stasiun Pondok Cina. Setelah bertemu, Adi dan Riri segera bergegas menunggangi Supra X silver untuk melaju kencang menuju Kavling Thomas karena harus misa Jumat Pertama. Sepanjang perjalanan romantis itu, Adi menyampaikan kepada Riri bahwa ketua lingkungan tercinta meminta bantuan untuk menuliskan kisah kasih Adi dan Riri sebagai warga baru Sesilia. Riri pun merespon dengan baik. Akhirnya Adi dan Riri sepakat untuk menunaikan pesan Ketua Lingkungan sebaik-baiknya.



Dan, awal kisah di T…………K…………P (Kilas Balik Perjalanan)



Gereja Santo Yohanes Maria Vianey (YMV)

Awal Agustus 2014



07.45-08.00 WIB



Selesai mengikuti ekaristi pagi pukul 06.30 WIB, Adi dan Riri berjalan perlahan menuju sekretariat paroki. Tujuannya adalah untuk lapor diri dan menyerahkan kartu keluarga (KK) Paroki Ratu Rosari Jagakarsa, agar nama Adi dan Riri tercatat sebagai warga Paroki YMV. Sesampainya di sekretariat paroki YMV, Adi dan Riri bertemu dengan Pak Sekretariat, dan menyerahkan KK. Dalam pembicaraan yang padat, singkat, jelas, dan lugas, Adi dan Riri akhirnya mengetahui masuk dalam Lingkungan Sesilia dan ketua lingkungannya bernama Ranny. Sesaat sebelum meninggalkan ruang sekretariat paroki, tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang menyapa kami dengan nada riang gembira. Aahh...ternyata sumber suara itu berasal dari seorang ibu yang sangat cantik dan ramah. Beliau pun segera memberikan nomor telpon Ketua Lingkungan Sesilia. Duh....senangnya hati ini.....!!!!  





Kavling Thomas

Periode Agustus sampai mendekati minggu ketiga September 2014



00.01-24.00 WIB (Setiap hari)



Selama hampir satu bulan, nomor handphone ketua lingkungan disimpan baik-baik. Rasanya masih ragu-ragu untuk menghubungi beliau. Niat untuk lapor maju mundur. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam keraguan itu :

Ø  Untuk apa berkumpul?

Ø  Sanggupkah berkomitmen?

Ø  Berkumpul itu ngapain sih?? Nanti kalo repot gimana??

Dalam kegalauan segalau-galaunya mencari jawaban, akhirnya dalam homili ekaristi minggu, Romo Hadi memberikan jawabannya : Karena Mencintai Kristus. Itulah alasan utama kenapa berkumpul. Dan untuk tujuan itulah berkumpul. Makasih lho Romo Hadi tercinta.....  



Minggu ketiga September 2014



09.00 WIB (hari minggu)

Tekad sudah bunder. Niat udah mantep. Mumpung pulsa masih ada, ini saat yang tepat untuk sms Ketua Lingkungan Sesilia. Jari jemari pun mulai menari lincah mengetik huruf demi huruf yang intinya pengen kenalan sama Ketua Lingkungan. Selesai mengetik, dibaca dulu sebentar, lalu pencet ”send”. Melesatlah sms itu menuju nomor hape Ketua Lingkungan. Jantung pun berdebar-debar menanti jawabannya. Keringat menetes....maklum baru aja makan sambel. Sedetik lewat...dua detik...satu menit...dan.....munculah sms yang dinanti-nanti. Lewat sms itu Ketua Lingkungan mengabarkan kalau nanti sore akan menghubungi. Ah....masih harus menahan sabar untuk berkenalan rupanya. It’s okay....akyu akan tunggu.



KLENDER



16.00-16.20-an WIB

Sore hari yang hot. Hape pun menjerit merdu. Ketua lingkungan pun telepon. Singkat kata, singkat cerita, Adi dan Riri diundang untuk hadir di acara doa lingkungan hari selasa di rumah ketua lingkungan di Kavling DKI.



Kavling DKI

Selasa, di minggu akhir bulan September 2014



19.30-20.00 WIB  

Adi dan Riri berangkat menuju Kavling DKI. Setelah agak nyasar-nyasar sedikit, akhirnya ketemu deh rumah ketua lingkungan Sesilia. Di rumah itu ternyata sudah hadir Pak Hadi yang sedang duduk sambil menikmati rokok favoritnya. Kami semua pun berkenalan dan ngobrol sambil ketawa ketiwi kayak di Beverly. Dan, pada malam itulah Adi dan Riri bertemu kembali dengan ibu cantik nan ramah yang bernama Ibu Toto.



The Days After Tuesday



Memasuki bulan Maria di bulan Oktober. Mulai muncul di doa rosario, pendalaman kitab suci, bergabung bersama umat dalam suasana duka berpulangnya Romo Anto. Makin banyak kenal dengan warga Sesilia : Mbak Ranny, Bapak/Ibu Johan, Mas Bayu, Mbak Indun, Ibu Bambang, Ibu Simon, Pak Toto, Ibu Toto, Pak Yosep, Ibu Yosep, Ibu Tamba....siapa lagi ya?? Maaf ya Bapak/Ibu belum hafal semuanya, tetapi terima kasih sudah merangkul kami berdua   



Kavling Thomas

Jumat, 7 November 2014



21.00-23.00 WIB

Menulis kesan-kesan : Sesilia itu SERU, rame, MAU merangkul, NGANGENIN, seneng GUYON, guyub, dan lain sebagainya deh. Inilah ”berlian” Sesilia.



Akhir kata, Sesilia itu bermakna lebih dari sebuah ”lingkungan”. Sesilia adalah sebuah keluarga dengan segala keunikannya. Mari menjaga ”berlian” itu agar tetap berkilau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar