Satu tahun saya telah
mengemban tugas sebagai seorang Ketua Lingkungan. Diawal penugasan, saya sering
merasa khawatir apabila tidak bisa
menjalankan tugas dengan baik karena berbagai keterbatasan yang dimiliki baik
dalam kemampuan, waktu, tenaga dan pengalaman. Tetapi kekhawatiran itu mulai
sirna karena memiliki teman-teman yang selalu membantu dan mendukung saya. Puji
Tuhan ......
Satu tahun berlalu, banyak
kejadian lucu yang membuat saya tersenyum ketika mengingatnya, kejadian sedih
yang membuat saya menangis, kejadian yang tidak menyenangkan yang membuat kesal dan
marah. Tetapi janji di depan altar membuat saya bertahan untuk setia.
Semoga.....
Satu tahun bersama
teman-teman pengurus menyelenggarakan berbagai macam kegiatan untuk lingkungan
yang saya cintai. Hasilnya belum jelas terlihat tetapi yang membahagiakan ,
sudah mulai terlihat wajah-wajah baru mulai bermunculan. Dan itu menguatkan
saya dan teman-teman pengurus untuk tetap melayani .Saya selalu ingat pesan
Romo Hadi bahwa apapun yang terjadi di lingkungan harus selalu disyukuri.......
Satu tahun saya
belajar dari berbagai keluarga-keluarga yang ada di lingkungan Sesilia. Keluarga
–keluarga dari berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Saya
belajar banyak hal dalam hal berkeluarga, iman, kesetiaan dan kesabaran dll.
Terima kasih untuk selalu menjadi guru untuk saya.....
Satu tahun yang akan
datang saya tidak tahu apa yang akan terjadi.....tetapi saya yakin jika kita melangkah
bersama, bergandengan tangan, melayani dengan tulus dan gembira dapat
terwujud Lingkungan Sesilia yang lebih
baik. Semoga Tuhan selalu memberkati setiap usaha kita demi memuliakan namaNya.
Amin.....
Sebenarnya jika kita
lebih cermat memandang tugas Ketua Kelompok, Ketua Kelompok adalah ujung tombak
dari aktifitas sebuah lingkungan..... betapa tidak jika undangan gak disebar......
tak bakalan ada kegiatan.... atau proposal gak nyampek pada umat...gak ada dana
terkumpul.
Oleh karena itu
hendaknyalah para Ketua kelompok.....Semangat....jangan semangit...yoooo !!!!!
Harapan untuk
Lingkungan Sesilia......ojo dipecah please......make a wish lupyu ollll.
Indun , Sang Sekretaris ..................
Menjadi sekretaris di lingkungan rupanya merupakan
salah satu cara Tuhan membentuk saya menjadi pelayan-Nya. Saya bersyukur atas kepercayaan yang Tuhan
dan warga lingkungan berikan.
Banyak pelajaran berharga yang saya timba sebagai
sekretaris lingkungan. Belajar untuk
mendengarkan, belajar berkomunikasi, bekerjasama dengan warga dan pengurus
lingkungan dan yang terpenting adalah belajar untuk selalu sabar dan melayani
dengan tulus.
Saat menulis nama-nama warga pada kertas undangan seringkali
terselip suatu harapan agar warga-warga lingkungan yang selama ini belum turut
berkegiatan dapat meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan lingkungan…
Akhir kata, … Selamat Pesta Nama Lingkungan
Sesilia, semoga semangat pelayanan semakin tumbuh dan berkembang. Semoga warga lingkungan dapat lebih bersemangat,
berperan aktif dalam kegiatan lingkungan, dan bekerjasama untuk saling
menguatkan dalam iman, harapan dan kasih kepada Tuhan dan sesama… J
Adi &
Riri, Sang Warga Baru....
Stasiun Kereta Api Pondok Cina, Depok
Jumat,7 November 2014
14.31- 15.14 WIB
Waktu itu Adi sedang menunggu Riri,
karena janjian akan bertemu di Stasiun Pondok Cina. Sambil memandangi commuter line wira-wiri, tiba-tiba Hape tercinta bergetar
hebat…!!! Ada
apakah gerangan…??? Oh…rupanya ada BBM dari ketua lingkungan Sesilia. Segera
Adi membaca pesan beliau, dan sungguh mengagetkan…!!! Hati ini tersentak keras.
Ada rasa bangga
menyeruak mengembang di dalam dada. Di tengah panas dan berdebunya Pondok Cina,
beliau meminta Adi untuk menuliskan kisah perkenalannya sebagai warga baru lingkungan Sesilia. Wow………..cetar
membahana di jagat khatulistiwa!!!
15.29-15.35 WIB
Hape kembali bergetar. Dan kali ini lebih
hebat lagi. Tanpa pikir panjang, Adi segera mengambil hape tercinta dan membaca pesan BBM. Ternyata dari Riri yang
mengabari kalau baru saja sampai di stasiun Pondok Cina. Setelah bertemu, Adi
dan Riri segera bergegas menunggangi Supra X silver untuk melaju kencang menuju
Kavling Thomas karena harus misa Jumat Pertama. Sepanjang perjalanan romantis
itu, Adi menyampaikan kepada Riri bahwa ketua lingkungan tercinta meminta
bantuan untuk menuliskan kisah kasih Adi dan Riri sebagai warga baru Sesilia.
Riri pun merespon dengan baik. Akhirnya Adi dan Riri sepakat untuk menunaikan
pesan Ketua Lingkungan sebaik-baiknya.
Dan, awal kisah di T…………K…………P (Kilas Balik Perjalanan)
Gereja Santo Yohanes Maria Vianey (YMV)
Awal Agustus 2014
07.45-08.00 WIB
Selesai
mengikuti ekaristi pagi pukul 06.30 WIB, Adi dan Riri berjalan perlahan menuju
sekretariat paroki. Tujuannya adalah untuk lapor diri dan menyerahkan kartu
keluarga (KK) Paroki Ratu Rosari Jagakarsa, agar nama Adi dan Riri tercatat
sebagai warga Paroki YMV. Sesampainya di sekretariat paroki YMV, Adi dan Riri
bertemu dengan Pak Sekretariat, dan menyerahkan KK. Dalam pembicaraan
yang padat, singkat, jelas, dan lugas, Adi dan Riri akhirnya mengetahui masuk
dalam Lingkungan Sesilia dan ketua lingkungannya bernama Ranny. Sesaat sebelum
meninggalkan ruang sekretariat paroki, tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang
yang menyapa kami dengan nada riang gembira. Aahh...ternyata sumber suara itu
berasal dari seorang ibu yang sangat cantik dan ramah. Beliau pun segera
memberikan nomor telpon Ketua Lingkungan Sesilia. Duh....senangnya hati
ini.....!!!!
Kavling Thomas
Periode Agustus sampai mendekati minggu ketiga September 2014
00.01-24.00 WIB (Setiap hari)
Selama hampir satu bulan, nomor handphone ketua lingkungan disimpan
baik-baik. Rasanya masih ragu-ragu untuk menghubungi beliau. Niat untuk lapor
maju mundur. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam keraguan itu :
Ø Untuk apa
berkumpul?
Ø Sanggupkah
berkomitmen?
Ø Berkumpul
itu ngapain sih?? Nanti kalo repot gimana??
Dalam kegalauan segalau-galaunya
mencari jawaban, akhirnya dalam homili ekaristi minggu, Romo Hadi memberikan
jawabannya : Karena Mencintai Kristus.
Itulah alasan utama kenapa berkumpul. Dan untuk tujuan itulah berkumpul.
Makasih lho Romo Hadi tercinta.....
Minggu ketiga September 2014
09.00 WIB (hari minggu)
Tekad sudah bunder. Niat udah mantep.
Mumpung pulsa masih ada, ini saat yang tepat untuk sms Ketua Lingkungan
Sesilia. Jari jemari pun mulai menari lincah mengetik huruf demi huruf yang
intinya pengen kenalan sama Ketua Lingkungan. Selesai mengetik, dibaca dulu
sebentar, lalu pencet ”send”.
Melesatlah sms itu menuju nomor hape Ketua Lingkungan. Jantung pun
berdebar-debar menanti jawabannya. Keringat menetes....maklum baru aja makan
sambel. Sedetik lewat...dua detik...satu menit...dan.....munculah sms yang dinanti-nanti. Lewat sms itu Ketua Lingkungan mengabarkan
kalau nanti sore akan menghubungi. Ah....masih harus menahan sabar untuk
berkenalan rupanya. It’s okay....akyu akan tunggu.
KLENDER
16.00-16.20-an WIB
Sore hari yang hot. Hape pun menjerit
merdu. Ketua lingkungan pun telepon. Singkat kata, singkat cerita, Adi dan Riri
diundang untuk hadir di acara doa lingkungan hari selasa di rumah ketua
lingkungan di Kavling DKI.
Kavling DKI
Selasa, di minggu akhir bulan September 2014
19.30-20.00 WIB
Adi dan Riri berangkat menuju Kavling
DKI. Setelah agak nyasar-nyasar
sedikit, akhirnya ketemu deh rumah ketua lingkungan Sesilia. Di rumah itu
ternyata sudah hadir Pak Hadi yang sedang duduk sambil menikmati rokok
favoritnya. Kami semua pun berkenalan dan ngobrol
sambil ketawa ketiwi kayak di Beverly. Dan, pada malam itulah Adi dan
Riri bertemu kembali dengan ibu cantik nan ramah yang bernama Ibu Toto.
The Days After Tuesday
Memasuki bulan Maria di bulan
Oktober. Mulai muncul di doa rosario, pendalaman kitab suci, bergabung bersama
umat dalam suasana duka berpulangnya Romo Anto. Makin banyak kenal dengan warga
Sesilia : Mbak Ranny, Bapak/Ibu Johan, Mas Bayu, Mbak Indun, Ibu Bambang, Ibu
Simon, Pak Toto, Ibu Toto, Pak Yosep, Ibu Yosep, Ibu Tamba....siapa lagi ya??
Maaf ya Bapak/Ibu belum hafal semuanya, tetapi terima kasih sudah merangkul
kami berdua
Kavling Thomas
Jumat, 7 November 2014
21.00-23.00 WIB
Menulis kesan-kesan : Sesilia itu SERU, rame, MAU merangkul, NGANGENIN,
seneng GUYON, guyub, dan lain
sebagainya deh. Inilah ”berlian” Sesilia.
Akhir kata, Sesilia itu bermakna
lebih dari sebuah ”lingkungan”. Sesilia adalah sebuah keluarga dengan segala
keunikannya. Mari menjaga ”berlian” itu agar tetap berkilau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar