Rabu, 03 Desember 2014

Nada Untuk Asa

Sebuah Film layar Lebar yang menampilkan sisi kemanusiaan. Lebih menghargai hidup


FILM  “NADA UNTUK ASA” UNTUK GERAKAN POSITIF!
MULAI 5 FEBRUARI DI SELURUH BIOSKOP KESAYANGAN ANDA


Di zaman sekarang ini ada begitu banyak kasus diskriminasi dan kekerasan yang menyentak kemanusiaan kita, terlebih diskriminasi dan intensitas kekerasan kepada anak dan perempuan telah melampaui batas keprihatinan. Setiap tahun kekerasan, pelecehan, penganiayaan, saling bunuh di antara sesama manusia bangsa kita semakin meningkat. Parahnya, alasan-alasan membunuh seringkali begitu sederhana yang mencerminkan betapa tidak berharganya sebuah nyawa. Maka, kita tidak boleh diam menyaksikan degradasi moral, kita tidak boleh diam membiarkan zaman kegelapan peradaban semakin merebak dalam kehidupan berbangsa kita. Kita harus bertindak dan melakukan gerakan yang menyuarakan:“Spectre homini admirabilius” atau “Tidak ada yang lebih berharga selain penghormatan terhadap manusia”. 


Melihat situasi ini, SAHABAT POSITIF! Mengajak semua insan dengan membuat gerakan positif yang bertema: “MENGHORMATI KEHIDUPAN DAN MENGHARGAI MARTABAT MANUSIA”.

Tiga Aktivitas
Ada 3 rangkaian kegiatan untuk menyebarkan gerakan positif di tengah masyarakat. Tujuan gerakan ini Membangun kesadaran dan meningkatkan wawasan khalayak untuk terus menghormati kehidupan dan menghargai martabat manusia. Terinspirasi dari kisah nyata dua perempuan positif, yaitu:
1.    Menerbitkan Art-Novel  dengan judul “POSITIF! NADA UNTUK ASA” yang ditulis oleh  novelis best seller: ITA SEMBIRING. Telah terjual lebih dari 8000 copy.
2.    Pementasan Drama Musikal Multimedia dengan judul yang sama telah dilakukan di Gedung Auditorium Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada hari Sabtu-Minggu, 20 – 21 September 2014 jam 19.30 yang lalu, dengan Sutradara: Rm. Steve Winarto, Pr. Dimainkan oleh kelompok TEATERRI yang tahun lalu mementaskan drama musikal “Selubung Perempuan”. Bintang utama drama kali ini: Rm. Yustinus Ardianto, Pr., Rm. Suhardi Antara, Pr., Ria Probo, Dona Arsinta, Fanny Rahmasari, Wulan Tilaar, dan Tantri Moerdopo. Lebih kurang 3500 penonton telah menyaksikannya.


3.    Penayangan Film Layar Lebar: “NADA UNTUK ASA” di seluruh bioskop-bioskop di Indonesia mulai 5 Februari 2015. Pembuatan Film layar lebar ini  bekerja sama dengan Magma Entertainment dan disutradarai oleh Charles Gozali. Film ini dimainkan oleh : Marsha Timmoty, Acha Septriasa, Darius Sinathrya,  Wulan Guritno, Mathias Muchus, Butet Kertaredjasa, dll.


Sinopsis Film “Nada untuk Asa”
Setahun setelah kelahiran Asa, Nada dihadapkan pada kenyataan bahwa suami tercinta dan ayah dari ketiga anaknya meninggal dunia. Seakan belum cukup, cobaan kembali datang secara lebih tak terduga, bahwa satu-satunya lelaki yang pernah menyentuh dirinya secara intim, ternyata meninggalkan aib yang akan mengubah jalan hidup Nada dan ketiga anaknya. Mampukah Nada bertahan di tengah badai penolakan? Dan Bagaimana nasib Asa, puterinya?


Saksikanlah bersama keluarga, kisah haru yang terinspirasi kisah nyata dua perempuan positif! (**)

-Sahabat Positif!-

Selasa, 02 Desember 2014

Pertemuan KKS st. Sesilia

Bertempat di kediaman ibu Tamba di kavling thomas, cipayung, keluarga besar st. Sesilia melakukan kegiatan KKS. Nah, bisa dilihat seperti apa suasananya...

Sabtu, 15 November 2014

Apa yang sudah dilaksanakan sepanjang tahun ini...??


Inilah beberapa kegiatan dari sekian banyak kegiatan yang sudah dilaksanakan di Lingkungan Sesilia

1.     Tugas Koor sesuai jadwal Seksi Liturgi Paroki
2.    Tugas Tatib sesuai jadwal Seksi Liturgi Paroki
3.    Doa Rosario pada Bulan Maria dan Rosario
4.    KKS dalam bulan Kitab Suci, Prapaskah, Advent
5.    Membaca Kitab Suci setiap minggu ke dua dan keempat setiap bulan
6.    Rekoleksi Keluarga pada bulan April

Aku dan Lingk. St. Sesilia di Paroki Cilangkap

“Satu Tahun ...........................”


Satu tahun saya telah mengemban tugas sebagai seorang Ketua Lingkungan. Diawal penugasan, saya sering merasa khawatir apabila  tidak bisa menjalankan tugas dengan baik karena berbagai keterbatasan yang dimiliki baik dalam kemampuan, waktu, tenaga dan pengalaman. Tetapi kekhawatiran itu mulai sirna karena memiliki teman-teman yang selalu membantu dan mendukung saya. Puji Tuhan ......


Fakta tentang St. Sesilia


     


  1. St. Cecilia tetap hidup selama tiga hari meskipun kepalanya dalam keadaan terluka parah dan diakhir hidupnya meminta kepada Uskup Urbanus untuk menjadikan rumahnya sebagai gereja.

Riwayat Hidup St. Caecilia




Caecilia berasal dari keluarga bangsawan Romawi  tetapi ia memilih hidup sederhana.  Dan dimasa mudanya ia telah mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan.
Setelah dewasa orang tuanya menikahkan dengan Valerianus , seorang pemuda bangsawan yang baik tetapi  kafir. Di malam pernikahannya Caecilia membujuk suaminya untuk tidak menyentuhnya dan membiarkannya hidup suci murni. karena ia selalu dilindungi oleh seorang malaikat. Tetapi Valerianus tidak mempercayainya sebelum  ia dapat melihat malaikat tersebut.

Sabtu, 31 Mei 2014

Komsos Kaj wrote:

"Life is 10% what happens to me and 90% how I react to it." (Charles Swindoll)

"Hidup adalah 10% apa yang terjadi pada saya dan 90% bagaimana saya bereaksi terhadapnya."

(1.6) Hari lahir PANCASILA
Have a blessed Sunday
Signal Kuat...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 30 Mei 2014

Rekoleksi Keluarga St. Sesilia

Ketua Lingkungan berkenan mencoba Background Rekoleksi


Itu nunjuk apa Pak Petrus Kia

Kamis, 29 Mei 2014




PILIHLAH SECARA BERTANGGUNGJAWAB,
BERLANDASKAN SUARA HATI
Segenap Umat Katolik Indonesia yang terkasih,
Kita bersyukur karena salah satu tahap penting dalam Pemilihan Umum 2014 yaitu pemilihan anggota legislatif telah selesai dengan aman. Kita akan memasuki tahap berikutnya yang sangat penting dan menentukan perjalanan bangsa kita ke depan. Pada tanggal 9 Juli 2014

Senin, 26 Mei 2014

Katekismus Hari Komunikasi Sosial se-Dunia 2014 oleh Mgr. Petrus Turang




Bahan “katekese” komunikasi sosial ini adalah bahan pendalaman akan makna perayaan Hari Komunikasi Sosial se-Dunia, yang berkembang dalam Gereja Katolik. Dengan hadirnya Hari Komunikasi Sosial, Gereja kita memberikan makna kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sebagai sarana pewartaan nilai-nilai Injil dalam dunia. Gereja memang tidak terlepas dari seluruh perkembangan dan kemajuan dunia, karena Gereja berada demi kebaikan dunia. Pengabdian pastoral dalam dunia komunikasi memusatkan perhatian pada martabat manusia yang diciptakan Allah untuk menggambarkan kepada dunia Diri-Nya sendiri.

Minggu, 25 Mei 2014

Misi Keuskupan Agung Jakarta merambah Tanah Papua.

Misi Keuskupan Agung Jakarta, tidak meliputi tanah betawi saja, tetapi juga salah satunya adalah Papua. Bagaimana serunya Mgr. Ign. Suharyo dalam perjalanan ini, bisa kita saksikan bersama di video ini..

Derek Dewi Maria

Mari mengikuti jejak Bunda Maria dalam kehidupa sehari-hari


Jumat, 23 Mei 2014

Jadwal Perayaan Ekaristi Novena Roh Kudus 2014

Silahkan umat mengambil peran serta dalam perayaan ini. Khusus pada tanggal 1 Juni 2014, Novena akan diadakan pd pk. 08.30 WIB dan dipersembahkan oleh RD. Yohanes Dwi Harsanto.


Kamis, 22 Mei 2014

Persiapan Rekoleksi 27 Mei 2014

Lingkungan St. Sesilia dalam program kerjanya, membuat sebuah acara yang saya pikir menarik. REKOLEKSI Keluarga. Jarang-jarang ada lingkungan yang mau ambil resiko dengan membuat acara seperti ini. Yang pasti, yang hadir orangnya akan itu-itu lagi, jumlahnya juga segitu-segitu lagi.
Tapi tak apa, pengurus lingkungan mempunyai pertimbangan lain yang lebih kuat. Bagaimana membuat keluarga-keluarga menjadi bertumbuh dan mempunyai Iman Katolik yang kuat.
So, dipilihlah tanggal 27 Mei sebagai hari pelaksanaannya. Sekali lagi dengan kondisi, pasti akan sangat banyak keluarga yang tidak hadir dengan alasan pulang kampung dan sebagainya. Tidak mengapa.
Dan untuk mempersiapkan tempat yang layak, kami semua melakukan kerja bhakti di rumah Mas Robertus Ananto yang terletak di jalan Perjuangan No.41. Dengan komando utama dari Mbak Ranny selaku Ketua Lingkungan, kami semua bahu membahu bekerja sama.
Ada Hadiahnya. Makan siang dengan Pecel. Hmm.. enaknya..



Tampak Depan, Pak Marianus. Tampak Belakang, Pak Mudji