Tidak terasa pembangunan Gereja Paroki St. Yohanes Maria Vianney di Bambu Wulung hampir terlihat bentuk cantiknya. Berbagai peralatan dan perlengkapan yang belum ada, segera dilengkapi. Perlahan namun pasti, Bangunan Gereja yang terletak di Jl. Bambu Wulung ini terus berbenah. memang tidak terjadi pembangunan besar-besaran. Panitia Pembangunan di bawah kendali Tim Kerja PPG terus berusaha menutup semua kekurangan.
Terlihat sekarang, betapa mempesonanya Gereja kita ini. Ini tidak lain adalah karena kerja keras kita semua. Masing-masing umat, tidak saja yang ada di Paroki Cilangkap, tetapi juga seluruh umat yang ada di wilayah Keuskupan Jakarta, sama-sama berusaha keras menyelesaikan pembangunan ini.
Sayang, beberapa umat belum menyadari arti perjuangan yang sedari dulu dilakukan bersama. Masih saja ada umat yang menganggap, Gereja yang sudah diberkati oleh Mgr. Ignatius Suharyo PR ini, masih dianggap sebagai gedung serba guna. Sakral ketika ibadah berlangsung dan menjadi gedung pertemuan biasa jika sesudah misa usai.
Masih saja ada umat yang melakukan kegiatan makan atau minum di dalam Gereja. Sungguh tidak baik, karena wayahnya, atau seharusnya, Gereja adalah tempat doa, tempat yang harus disucikan bersama-sama oleh para umat. Makan dan minum, selain membuat suasana sakral menjadi hilang, juga sangat tidak menghormati Tabernakel dengan lampu yang masih menyala.
Ada saja tumpahan makanan atau cairan minuman di lantai yang sengaja menggunakan bahan terbaik agar tahan lama. Tumpahan saus, kopi bahkan asap rokok sekalipun sungguh sangat sangat menodai kesakralan sebuah tempat ibadah.
So, maka terpanggilah kita semua untuk berusaha keras menegur (juga dengan keras) umat yang masih melakukan kegiatan makan di area Gereja. Kalau perlu, buatkan Rompi dengan tulisan SAYA AKAN MENEGUR ANDA JIKA ANDA TIDAK SOPAN. (BW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar