Rabu, 10 November 2010

LAMBANG USKUP & ARTINYA

Gunungan: adalah lambang semesta alam. Pohon Kehidupan. Bentuknya bagaikan gunung, lebar di basis, melancip ke atas melambangkan ajakan untuk mengangkat hati kepada Tuhan (dalam bahasa Latin: Sursum Corda).
Gandum dan Anggur: menunjuk peristiwa atau perayaan Ekaristi, pusat religiositas Gereja. Lambang yang sama juga dapat menunjuk kepada jerih payah kerja kaum petani, golongan masyarakat yang pada zaman modern ini selalu dikalahkan. Dengan demikian lambang ini mau mengungkapkan sikap Gereja masa kini, "preferential option for the poor".

SALAM MARIA SEORANG PROTESTAN

Kutipan ini dikirim dan diambil dari email seorang teman ketika akan memasuki bulan Maria, Bulan Rosario. Semoga menjadi inspirasi.
by Gereja Katolik

Seorang anak Protestan kecil berusia enam tahun telah sering mendengar teman-teman Katoliknya mendaraskan doa "Salam Maria". Dia sangat menyukai doa tersebut, sehingga dia menyalinnya, menghafalkannya dan kerap kali mendaraskannya sendiri setiap hari.

'Mama, coba lihat, ini sebuah doa yang sangat indah," dia berkata kepada ibunya pada suatu hari.

"Jangan sekali-kali mengucapkan doa itu lagi,"jawab ibunya. "Itu sebuah doa yang takhyul dari orang-orang Katolik yang menyembah berhala dan mengira Maria itu seorang Dewi. Lagi pula, dia kan hanya seorang wanita biasa saja seperti kita. Ambillah Alkitabmu dan bacalah. Alkitab berisi segala sesuatu yang harus kita lakukan."

Mulai dari hari itu anak kecil itu tidak lagi membaca doa harian "Salam Maria"-nya dan sebaliknya memberikan waktunya untuk membaca Alkitab.

Pada suatu hari, ketika sedang membaca Injil, dia bertemu bacaan tentang Pemberitahuan Malaikat kepada Bunda kita. Penuh sukacita, anak laki-laki kecil itu berlari kepada ibunya dan berkata: "Ibu, saya temukan 'Salam Maria' di dalam Alkitab yang bunyinya:

Umat Katolik di Batavia (abad 17 dan 18)

Umat Katolik di Batavia (abad 17 dan 18)
 Cikal bakal umat Katolik di KAJ sudah mulai ada ketika Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC, 1619-1799) berkuasa di Batavia. Pada masa itu banyak orang "Portugis hitam", yang menjadi tawanan VOC. Portugis hitam itu adalah sebutan untuk orang-orang India, Srilanka, Melayu yang telah menjadi Katolik. Mereka menerima nama Portugis dari wali baptisnya, dan memakai adat budaya Portugis dalam kehidupan keseharian.

Ketika VOC mengalahkan bangsa Portugis, orang-orang Portugis hitam ini juga ikut ditawan oleh VOC. Karena agama Protestan sangat kuat berpengaruh pada pemerintah Belanda maka kegiatan keagamaan orang Katolik sangat dipersulit. Banyak dari antara orang-orang Portugis hitam ini yang kemudian pindah ke agama Protestan, agar mereka dapat terbebas dari status tawanan. Mereka disebut